JAKARTA - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor 10 produk potensial sebesar 24,7 persen, dari USD5 miliar pada 2007 menjadi USD6,2 miliar pada 2008.
10 produk potensial itu adalah kerajinan tangan, ikan dan produk ikan, kulit dan produk kulit, makanan olahan, perhiasan, minyak atsiri, bumbu rempah-rempah, peralatan kantor bukan kertas, alat-alat kesehatan, serta tumbuhan obat.
"Kita harus memperkuat pertumbuhan dari 10 sektor produk petensial tersebut," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, usai menggelar rapat di Gedung Departemen Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (13/2/2008).
Sementara itu, di tempat yang sama Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, dari total ekpor nonmigas pada 2008, ekspor produk utama tumbuh 9,1 persen, dari USD44,7 miliar menjadi 48,8 miliar.
Pertumbuhan tersebut dengan kontribusi terbesar secara berurutan adalah komoditas tekstil produk tekstil (TPT), elektronika, sawit dan produk sawit, karet dan produk karet, serta automotif.
Selian itu, Depdag juga akan menggenjot 10 produk utama, yakni udang, kopi, minyak kelapa sawit, cocoa, tekstil dan produk tekstil, sepatu, elektronik, komponen dan furnitur.
"Ini kita lakukan untuk meningkatkan ekspor 2008, dari Depdag sendiri tetap memprioritaskan pada 10 produk utama, 10 produk potensial, dan tiga produk bidang jasa prospektif," katanya.
Ketiga bidang jasa prospektif adalah disain, IT, dan konstruksi. "Ini yang mencerminkan ciri produk Indonesia," ujar Mari.(rhs)
http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/02/13/19/83306/10-produk-ekspor-potensial-dipatok-tumbuh-24-7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar